Nikmatilah nikmatnya merokok


Siapakah yang bisa disebut perokok? Apa semua orang yang merokok disebut perokok? Mungkin nggak juga, karena gak semua orang yang menyapu lantai, misalnya, disebut penyapu. Gak semua orang yang makan mie disebut pemakan mie. Lagipula perokok atau bukan perokok hanyalah sebutan. Saya kadang-kadang merokok, kadang jarang kadang sering, hehe. Bagi saya merokok sama saja dengan makan coklat. Segala sesuatu, kalau dilakukan berlebihan, ya berakibat tidak baik. Terlalu banyak merokok jelas tidak baik, tapi demikian pula halnya dengan terlalu banyak makan nasi. Idealnya sih, seperti teman saya yang nama aliasnya adalah PuyoL Black dari tengger, Kampung kecil di kota surabaya, yang sangat menggemari rokok DJARUM BLACK, namun tidak merokok berlebihan dan tetap bergaya hidup sehat. Teman saya tadi, nama aslinya PuyoL (eh, ini juga bukan nama aslinya, hehe..), karena kulitnya cukup item. Mungkin dia cocok bergabung dengan Black Community, seperti halnya saya, yang menggemari yang serba hitam dan beraroma sedap (Soto Makassar dan Rawon). Seorang teman lain, yang merokok cukup banyak, sekitar dua bungkus sehari, saya sarankan untuk merokok dengan hati. Maksudnya, tiap merokok, dihayati, sungguh-sungguh dinikmati rasanya. Mungkin dengan demikian, tiap pengalaman merokok akan lebih memuaskan, sehingga tidak perlu merokok berlebihan lagi.

0 komentar: