Sumpah Pemuda vs Sumpah Palapa

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah kejayaan kerajaan-kerajaan—mulai dari Sriwijaya, Majapahit, Kutai, Pajajaran, dan kerajaan lainnya. Buktinya nama-nama kerajaan tersebut menjadi nama yang sampai saat ini menjadi nama-nama yang melegenda dan biasanya mewakili kebesaran sejarahnya itu sendiri. Palembang dikenal dengan bumi Sriwijaya, Sunda dikenal dengan nama bumi Pajajaran atau bumi Parahyangan.



Apa yang istimewa dengan kerajaan tersebut? Selain sebagai pusat kekuasaan dan pusat ilmu, kerajaan-kerajaan tersebut juga mewariskan spirit.



Anda pasti tidak lupa dengan siapa itu Mahapatih Gajahmada yang popularitasnya bisa jadi lebih besar dari rajanya sendiri—Hayam Wuruk. Bukan karena posisinya, tapi lebih karena statemen-nya yang kemudian diwujudkan dengan kekuatan. Statemen yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Sumpah Palapa; sumpah yang ditekadkan untuk mempersatukan nusantara. Hasilnya, jika menapaktilasi jejak Sumpah Palapa, maka Indonesia saat ini adalah sebagian dari nusantara yang dicita-citakan dalam Sumpah Palapa.



Tahun 1928, sekumpulan pemuda dari berbagai daerah, suku berkumpul, menyatukan tekad bersatu untuk Indonesia. Semangat ke-Indonesia-an menyeruak dalam sanubari anak muda yang jika dikonversi dengan usia anak muda saat ini, mungkin banyak juga yang sering dan suka berkumpul, bukan demi semangat kebangsaan, tapi lebih karena semangat ke-muda-an.



Para pemuda juga menghasilkan hal yang sama, yaitu Sumpah Pemuda; satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Sumpah ini tidak main-main. Karena dihasilkan dari dorongan semangat ke-Inodnesia-an. Dari forum itu pula lahir pemikir dan pemikiran yang membekas hingga Indonesia seperti sekarang ini. Bahkan lagu Indonesia Raya yang diperkenalkan dengan biola oleh personel The Black Jazz, WR Supratman pun abadi hingga saat ini sebagai lagu kebangsaan.



Dua sumpah ini—Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda—adalah dua tekad untuk membuat Indonesia menjadi satu, tapi dengan perbedaan yang signifikan.

Sumpah Pemuda mengawali niat untuk menjadikan Indonesia Satu tak dimulai dengan kekuasaan, tapi rasa ke-satu-an yang diliputi cinta, yaitu cinta tanah air, bangsa dan bahasa.



Sumpah Palapa, mengawali niat untuk menjadikan Nusantara Satu dengan ambisi politik yang kental, karena satunya Nusantara dalam rangka menguatkan kekuasaan..



Sumpah Pemuda didengungkan tiap tahun; semoga saja dengan niat ke khittah Sumpah Pemuda; keinginan untuk Indonesia yang Satu karena cinta yang kuat.


SAYA CINTA INDONESIA

0 komentar: